Haiii semua, Saat ini minggu minggu berat buat mahasiswa
seperti diriku, perkuliahan tinggal 2 minggu tapi laporan dan assistensi masih
menghantui, ya sudalah dipikir karo mlaku ae…
Hal ini
sudah lama pengen diketik tapi kenapa baru kesampean sekarang..
Pernah gak
kalian dalam suatu acara ada percakpan kayak gini :
“Eh makanannya masih sisa banyak ni , ada
yang mau nambah gak?”
“Gak ah aku udah kenyang” “aku juga
udah gak kuat”
“lah terus 500 kotak (misal) ini buat
apa?”
“Bagiin ke orang orang aja!”
“Kalau di bagiin ke orang orang.
Siapa yang mau bagiin?”
Pasti sering kan situasi kayak gitu? Ada solusi, tapi gak ada
aksi. Just bullshit. Finally? Makanan
busuk dan terbuang percuma.Padahal masih banyak orang yang rela mengais sampah
untuk makan.
Ya aku pernah kejadian mengalami hal itu tapi dengan akhir
yang berbeda.
Beberapa minggu kemarin nonton lomba di salah satu
universitas di malang karena perkiraan gak pas, akhirnya makanan rombongan bus
(waktu itu aku naik motor bareng arek-arek touring) sisa banyak. Anak2 bus
minta tolong sama arek2 motor untuk bagiin nasi bungkus soalnya anak2 bus udah
mau balik ke Surabaya.
Jujur saat itu aku males banget karena wis pegel mau istirahat malah ditambahin kerjaan. Tapi akhirnya
arek arek motor setuju bantuin bagiin nasi bungkus ni karena kita bawa motor
dan bebas mau kemana aja. Ya sudalah mungkin ini saatnya mencoba sesuatu yang
baru, jalani saja.
3 kresek merah besar,isi sekitar 150 bungkus. Sebelumnya
anak2 bus sudah mencoba menbagikan di daerah sekitar lomba. Kita bertujuh yang
naik motor mulai keluar kampus menberikan ke satpam, tukang bersih2,
orang-orang disekitar. Setelah muter muter dan sempet nyasar kita mencoba
membagikan nasinya ke panti asuhan dan Alhamdulillah nasinya diterima.
Damn,saat di panti aku ngerasa malu banget
sama cornel, dia sudah lancar basa basi ke pengurusnya karena dia memang sering
ngikut acara social. Sedangkan aku cuma bisa matung dan mbebek. Malu ya malu
banget, umur segini udah mahasiswa masih bisa di hitung dengan jari aku berkunjung ke
panti berbagi dengan yang membutuhkan atau ikut kegiatan sosial lainya.
Setelah penyeraan makanan dan disertai dengan doa agar tim
yang tadi ikut lomba menang. Kita bertujuh pamit pulang, bukan pulang ke Surabaya
tapi numpang di rumah egar. Ketika perjalanan
pulang ke egar ada rasa senang dan capek , senang karena bisa melakukan amanah
yang udah titipin anak2 bus dan melakukan sesuatu yang beda.
Mungkin yang dilakukan kami masih kecil tapi setidaknya kami
sudah mencoba melakukan yang kami bisa lakukan saat itu. Saat itu kami hanya
bisa membagikan makanan, ya sudah bagikan mungkin bagi mereka yang beruntung
itu hanya sesuatu yang kecil tapi bagi mereka yang kurang beruntung ini adalah sesuatu
yang besar.
0 comments:
Post a Comment