Monday, October 3, 2016

Pondasi Dalam




Pondasi Pile Cap

Hai guys, kali ini saya akan membahas apa itu seh pondasi dalam. Untuk lebih jelasnnya langsung aja lihat dibawah.


Apa itu pondasi dalam?

  • Pondasi dalam adalah pondasi dengan kedalaman (D) >10 x Lebar Pondasi (B) 
          (D/B> 10)
  • Pondasi semi dalam adalah pondasi dengan kedalaman (4<D/B<10)

 Pondasi Tiang (Pile Foundation)?

  •  Dipakai ketika pondasi dangkal tidak mampu menerima beban dari bangunan bertingkat dan jembatan.
  • Sebagai angker dari beban tarik yang harus dipikul.
  • Sebagai penyangga plat pada bangunan pantai

Kenapa memilih pondasi tiang ?

  •  Lapisan tanah bagian atas sangat compressible dan terlalu lunak  untuk mendukung beban struktur, diperlukan tiang untuk mentransfer beban (gambar a dan gambar b)
  • Bila terdapat beban horisontal yang besar . (gambar c)
  • Tanah setempat merupakan tanah ekspansive. (gambar d)
  • Bila terdapat gaya cabut (uplift) yang besar (gambar e)
  • Terjadi erosi pada pondasi (gambar f)

Kondisi yang memerlukan tiang pancang



Jenis pondasi tiang 

1. Tiang Baja
Pondasi tiang yang terbuat dari baja, profil yang digunakan biasanny adalah profil H dan bulat.

Tiang Pancang Baja

2.Tiang Beton
Berdasarkan jenis ada 2 yaitu bored pile dan precast pile. Tiang pancang dari beton mempunyai bentuk segi tiga ,segi enam,bujur sangkar atau bulat berlubang.Demensi penampang tiang dapat dibuat sesuai perencanaan tapi mempunyai panjang yang terbatas karena kesulitan pengangkutan kelokasi,walaupun demikian tiang beton dapat disambung sesuai panjang yang dibutuhkan.

Pondasi Tiang Beton

3. Tiang Kayu
Tiang pancang dari kayu pada umumnya berpenampang bulat dan dipilh yang lurus serta kepala cabangnya diratakan,panjang kayu sekitar (10-20)m dengan diameter kurang dari 15 cm.Kapasitas tiang ±(25-30)ton. Kepala tiang kayu harus dilindungi dengan topi besi untuk menghindari kerusakan pada waktu pemancangan.


Pondasi Tiang Kayu







SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)


Beton adalah suatu material yang terdiri dari campuran semen, agregat kasar, agregat halus, air dan bahan tambahan (admixture) bila diperlukan. Umumnya beton yang banyak digunakan dalam proses konstruksi adalah beton normal. Selain proses pembuatannya yang relatif mudah karena tidak memerlukan bahan tambahan (admixture), beton normal juga dinilai lebih ekonomis. Namun, tidak jarang dalam proses pengecoran beton normal sering mengalami kendala yang dikarenakan jarak antar tulangan yang terlalu rapat. Akibatnya terjadi pemisahan antara agregat halus, semen, dan air dengan agregat kasar (segregasi). Oleh karena itu, dalam perjalanannya beton normal terus mengalami perubahan yang disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi yang ada. Salah satunya adalah dengan dikembangkannya beton jenis Self Compacting Concrete (SCC).

Pengecoran beton SCC

Self Compacting Concrete (SCC) adalah campuran beton yang mempunyai karakteristik dapat memadat dengan sendirinya tanpa menggunakan alat pemadat (vibrator). SCC dapat memadat ke setiap sudut dari struktur bangunan dan dapat mengisi tinggi permukaan yang diinginkan dengan rata (self leveling) tanpa mengalami bleeding dan segregasi sehingga dapat meminimalisir adanya air yang masuk ke dalam beton yang dapat menyebabkan karat pada besi tulangan. Gradasi yang tepat dari agregat yang dipakai dan kombinasi dari komposisi material yang dipergunakan, yang memiliki kadar bahan semen yang tinggi adalah hal utama dalam memenuhi syarat-syarat dari SCC.

1. Pada Beton segar, harus memiliki tingkat workabilitas yang baik yaitu :
a. Filling-ability, kemampuan dari campuran beton segar untuk dapat mengisi ruangan tanpa vibrasi
b. Passing-ability, kemampuan dari campuran beton segar untuk dapat melewati tulangan.
c. Segregation-resistance, campuran beton yang tidak mengalami segregasi.


Segresi pada Beton

2. Pada  beton keras (hardened concrete)
a. Memiliki tingkat absorpsi dan permeabilitas yang rendah
b. Memiliki tingkat durabilitas yang tinggi
c. Mampu membentuk campuran beton yang homogen

 Kelebihan -kelebihan dalam penggunaan SCC antara lain :
a. Tidak memerlukan pemadatan dengan menggunakan vibrator
b. Tenaga kerja yang diperlukan menjadi lebih sedikit
c. Mengurangi kebisingan yang menganggu lingkungan sekitar
d. Pengecoran pada bagian elemen struktur betonyang sulit dipadatkan dengan vibrator menjadi lebih mudah.
e. Waktu Pelaksanaan Proyek menjadi lebih cepat.
f. Menigkatkan durabilitas struktur.

Kekurangan-kekurangan dalam penggunaan SCC antara lain :
a. Dari segi biaya , SCC lebih mahal dari beton konvesional
b. Pembuatan bekisting beton harus sangat diperhatikan adalah beton tidak boleh mengalami kebocoran akibat keenceran campuran beton.
c. Kelemahan yang paling mendasar dan paling penting untuk diperhatikan adalah beton tidak boleh mengalami segregasi namun tetap harus memenuhi syarat flowabilitas.


 
a.